MANAJEMEN PROYEK & RESIKO I - III

Nama : Fachrul Rozi
NPM  : 22117020
Kelas  : 3KB06
M1. PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK

Latar belakang, sejarah dan motivasi mempelajari manajemen proyek khususnya TI :
Laporan Chaos 1995
Penelitian Standish Group menunjukkan 31,1% mengejutkan proyek akan dibatalkan sebelum mereka pernah mendapatkan selesai. Hasil lebih lanjut menunjukkan 52,7% dari proyek akan menelan biaya lebih dari 189% perkiraan asli merekaDi sisi keberhasilan, rata-rata hanya 16,2% untuk perangkat lunak proyek yang diselesaikan tepat waktu.
Sebuah laporan tahun 2001 menunjukkan bahwa AS menghabiskan $ 2.3 triliun untuk proyek setiap tahun Belanja TI di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% dan 6% dalam beberapa tahun mendatang ,Pada tahun 2003 rata-rata manajer proyek senior di US berpenghasilan hampir $ 90,000 per tahun Di AS, nomor-satu realitas acara TV pada tahun 2004, menggambarkan peran manajer proyek penting dalam bisnis.

Keuntungan menggunakan formal manajemen proyek :
• Kontrol yang lebih baik di bidang keuangan, fisik, dan SDM
• Meningkatnya relasi dengan customer
• Waktu pembangunan yang lebih singkat
• Biaya yang lebih rendah
• Kualitas lebih tinggi & meningkatnya reliabilitas
• Keuntungan yang lebih besar
• Meningkatnya produktivitas
• Koordinasi yang lebih baik
• Moral pekerja lebih baik

Pengertian proyek dan manajemen proyek :
Proyek adalah rangkaian usaha dalam jangka waktu  tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh manusia  dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Contoh Proyek :
·   Membuat desain baru kendaraan di zaman sekarang.
·   Mengembangkan produk baru
·   Membangun sebuah gedung atau fasilitas dalam sebuah lingkungan
·   Membuat perubahan dalam struktur organisasi.

Kendala-kendala Manajemen Proyek :
·  Proyek harus beroperasi  dalam lingkungan organisasi yang luas.
·  Manajer proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti bagaimana terletak didalam organisasi besar.

Kerangka Kerja Manajemen Proyek :
·Kerangka kerja manajemen proyek menyediakan struktur dasar untuk memahami manajemen proyek
·Konteks manajemen proyek  menggambarkan lingkungan internal dan eksternal dimana dimana proyek tersebut beroperasi.
·Rangkaian proses manajemen proyek  menggambarkan pandangan umum tentang bagaimana proses manajemen proyek dalam pengelolaan proyek tersebut dilaksanakan dan hubungan keterkaitan antaranya.

Area Knowledge Manajemen Proyek :

·Pengelolaan Waktu proyek termasuk memperkirakan berapa lama memakan waktu untuk menyelesaikan kerja, membangun jadwal proyek yang dapat diterima, dan menjamin ketepatan waktu penyelesaian proyek tersebut.
·Pengelolaan Lingkup proyek termasuk menentukan dan mengelola semua kerja yang diperlukan untuk menyeleesaikan kesuksesan proyek.
·Pengelolaan Biaya proyek terdiri dari persiapan dan pengelolaan biaya untuk proyek.
·Proyek pengelolaan Resiko termasuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko yang terjadi di dalam proyek.
· Proyek SDM memperhatikan kegunaan efektif dari orang yang terkait dengan proyek itu.
·Project Integration management mempengaruhi dan dipengaruhioleh 8 area pengetahuan lainnya

Alat dan Tehnik Manajemen Proyek :
Alat dan tehnik manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari berbagai aspek manejemen proyek.
·   Analisis waktu, bagan Gantt, dan diagram network.
·   Perkiraan biaya
·   Perkiraan ruang lingkup



Bagan Gantt , Diagram Network dan alat manajemen proyek enterprise :
·   Bagan Gantt merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Gantt Chart adalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat popular dikalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca.






·   Diagram Network





Melambangkan suatu peristiwa dan dibagi menjadi 3 ruang yaitu :
– Ruang sebelah kiri → nomor peristiwa
– Ruang sebelah kanan atas → SPA
– Ruang sebelah kanan bawah → SPL
Saat Paling Awal (SPA)
Syarat syarat yang harus dipenuhi :
·         Network diagram yang tepat telah tersedia 
·         Nomor peristiwa dari network diagram tealah ditentukan
·         Semua kegiatan yang ada dalam network diagram tealah ditetapkan lama kegiatan perkiraan 
·         Secara formatif untuk menentukan saat paling awal 
Saat Paling Lambat (SPL)
Saat Paling Lambat adalah saat paling lambat suatu peristiwa boleh terjadi dan tidak boleh sesudahnya meskipun itu mungkin) sehingga proyek mungkin selesai pada waktu yang telah direncanakan.
Syarat syarat yang harus dipenuhi :
1.   Network diagram yang tepat telah tersedia
2.   Telah dihitung saat paling awal (SPA) pada network diagram
3.  Jika hanya ada sebuah kegiatan keluar dari sebuah peristiwa maka SPL peristiwa tersebut saat paling lambat mulainya kegiatan

·   Alat manajemen proyek enterprise
Alat manajemen proyek sudah ada selama bertahun-tahun, dan sekarang sudah dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada sekadar mengelola proyek. Alat ini juga dapat mengerjakan estimasi proyek, pengendalian biaya, penganggaran, alokasi sumber daya, kolaborasi, komunikasi, manajemen kualitas, dan administrasi. Tujuannya adalah untuk menangani semua aspek dan kerumitan proyek besar dan menjaga agar biayanya tetap rendah.

Hubungan manajemen proyek dengan disiplin ilmu lain :
·Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain nya.

·Manajemen umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, staf, melaksanakan, dan mengendalikan operasi perusahaan berlangsung. Manajemen umum juga termasuk mendukung disiplin ilmu seperti pemrograman computer, hukum, statistic dan teori probabilitas,logistic dan personel. PMBOK ini tumpang tindih manajemen umum di banyak daerah- prilaku organisasi, peramalan keuangan, dan teknik perencanaan.
·Daerah aplikasi adalah kategori proyek yang memeiliki elemen umum yang signifikan dalam proyek tsb namun tidak dibutuhkan hadir dalam semua proyek. Daerah aplikasi didefinisikan dalam hal :
a) Teknis elemen, seperti pengembangan perangkat lunak, farmasi atau teknik kontruksi.
b) Manajemen elemen, seperti kontrak pemerintah atau pengembangan produk baru
c) Industry kelompok, seperti otomotif, kimia, atau layanan keuangan
Profesi Manajemen Proyek :
Berbagai kelompok – kelompok tertentu berminat di berbagai bidang seperti engineering, berbagai bidang jasa, maupun kesehatan.
Sertifikasi Manajemen Proyek :
PMI telah menyediakan sertifikasi sebagai Project Management Profesional (PMP). Untuk mendapatkan sertifikasi itu seorang PMP harus mempunyai pengalaman proyek yang cukup, dan harus mengikuti test PMP dank ode etik yang telah ada.
Etika dalam Manajemen Proyek :
Seorang PMP harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian penting dari semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab secara professional.
Manajemen Proyek Software :
Enterprise Proyek Manajemen software mengintegrasikan informasi dari beberapa proyek untuk memperlihatkan status proyek-proyek yang telah disetujui, aktif, dan akan datang dalam seluruh organisasi Juga menyediakan link pada informasi yang lebih detail mengenai suatu proyek tertentu

M2. KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TI

Apa yang dimaksud pendekatan sistem?
Istilah sistem muncul pada tahun 1950-an. Saat itu sistem menggambarkan pendekatan holistic dananalitis untuk memecahkan masalah kompleks yang termasuk mengunakan filososofi sistem, analisissistem, dan manajemen sistem.

Model dari sistem manajemen
Three-Sphere Model  untuk Manajemen Sistem
Banyak bisnis IT organisasi yang memahami konsep sistem dan melakukan analisis sistem. Namun merekasering mengabaikan topic manajemen sistem. Tiga bidang sederhana yaitu manajemen sistem bisnis,organisasi, dan teknologi memiliki dampak besar dalam mengelola suatu proyek dan menentukankesuksesan suatu proyek. Ketiga bidang tersebut memiliki efek dalam memenuhi kebutuhan dankepentingan seluruh sistem dan organisasi.

Memahami Organisasi
Seorang manajer proyek harus dapat memahami secara luas konteks dari organisasi yang lebih besar.Masalah yang terjadi dalam organisasi sering menghambat berjalannya proyek. Misal sebagian orangpercaya bahwa sebagian besar proyek gagal karena masalah politik organisasi. Manajer proyek sering lalaidalam memperhatikan stakeholder yang terlibat dalam proyek, terutama yang menentang proyek.Manajer proyek juga sering tidak memperhatikan konteks politik dan budaya organisasi. Maka dari itu,penting bagi manajer proyek untuk memahami kondisi organisasi saat menjalankan sebuah proyek.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi secara umum diklasifikasikan menjadi tiga jenis diantaranya struktur organisasifungsional, proyek, dan matriks.Struktur organisasi fungsional adalah sebuah hirarki atau kebanyakan orang menyebutnya baganorganisasi. Biasanya terdiri dari manajer, teknisi, manufakrut, IT support, dll. Staf mereka memilikiketerampilan khusus dalam disiplin ilmu masing-masing. Misal jika di Sekolah, guru matematika akanmengajar pelajaran matematika, guru biologi akan mengajar pelajaran biologi, dsb

Stakeholder Management
Stakeholder adalah orang-orang yang terlibat dan berpengaruh dalam kegiatan proyek. Terdapat duastakeholder yaitu internal dan eksternal. Stakeholder proyek internal umumnya termasuk sponsor proyek,tim proyek, staf pendukung, dan pelanggan internal untuk proyek tersebut. Stakeholder internal lainnyatermasuk manajemen puncak, manajer fungsional lainnya, dan manajer proyek lainnya.
Stakeholder proyek eksternal termasuk pelanggan proyek (jika mereka luar organisasi), pesaing, pemasok,dan kelompok eksternal lainnya yang berpotensi terlibat dalam proyek atau terpengaruh oleh itu, sepertipejabat pemerintah atau warga negara yang bersangkutan. Karena tujuan manajemen proyek adalahuntuk memenuhi persyaratan proyek dan memuaskan stakeholder, sangat penting bahwa manajer proyekmengambil waktu yang cukup untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola hubungan dengansemua stakeholder proyek

Pentingnya Komitmen Top Manajemen
Orang-orang yang berada di manajamen puncak adalah kunci kesuksesan sebuah proyek. Sebuah faktoryang sangat penting dalam membantu manajer proyek berhasil memimpin proyek adalah tingkatkomitmen dan dukungan yang mereka terima dari manajemen puncak. Tanpa komitmen ini, banyakproyek akan gagal. Beberapa proyek memiliki manajer senior yang disebut juara yang bertindak sebagaipendukung utama untuk sebuah proyek.

Tahapan Proyek dan Siklus Hidup Proyek
Siklus hidup proyek adalah kumpulan dari fase proyek. Secara umum, siklus hidup proyekmendefinisikan apa pekerjaan yang akan dilakukan di setiap tahap, kiriman apa dan kapan akandiproduksi, yang terlibat dalam setiap fase, dan bagaimana manajemen akan mengontrol danmenyetujui karya yang dihasilkan di setiap tahap. Sebuah penyampaian adalah produk atau layanan,seperti laporan teknis, sesi pelatihan, hardware, atau segmen kode software, diproduksi ataudisediakan sebagai bagian dari proyek
Dalam fase awal dari siklus hidup proyek, kebutuhan sumber daya biasanya terendah dan tingkatketidakpastian tertinggi. stakeholder proyek memiliki kesempatan terbesar untuk mempengaruhikarakteristik akhir dari produk proyek, jasa, atau hasil selama fase awal dari siklus hidup proyek. Halini jauh lebih mahal untuk membuat perubahan besar untuk proyek selama fase terakhir. Selama fase tengah siklus hidup proyek, kepastian menyelesaikan proyek membaik karena terus, dan informasilebih yang diketahui tentang persyaratan proyek dan tujuan. Juga, lebih banyak sumber daya biasanyadibutuhkan daripada selama fase awal atau akhir. Tahap akhir dari proyek berfokus pada memastikanbahwa kebutuhan proyek bertemu dan sponsor proyek menyetujui penyelesaian proyek.

Product Life Cycle
Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah suatu kerangka kerja untuk menggambarkan fasemengembangkan sistem informasi. Beberapa model populer dari SDLC termasuk WaterfallModel, Spiral Modal, incremental Model, Prototyping Model, dan Rapid Application Development(RAD) Model
Model prediksi siklus hidup

Waterfall Model:
Segala kebutuhan harus ditetapkan diawal secara lengkap. Jika terjadiperubahan maka harus mengulang dari awal. Maka dari itu model ini cocok untuk proyek yangberskala besar.

Spiral Model:
Model ini adalah perkembangan dar model waterfall. Cocok untuk proyek yangmembutuhkan banyak revisi. Model ini bersifat terbuka. 

Prototyping Model:
bertujuan untuk lebih memperjelas kebutuhan penggunasecara operasional. Pengembangan model ini menghasilkan persyaratan fungsional danspesifikasi desain fisik secara bersamaan

The RAD Model:
Seperti halnya prototype, namun model ini membutuhkan keterlibatanpengguna untuk membantu menghasilkan sistem dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas

Konteks dalam Proyek Teknologi Informasi
Sifat Proyek IT tidak seperti proyek di banyak industri lain, proyek TI bisa sangat beragam. Beberapamelibatkan sejumlah kecil orang menginstal off-the-rak perangkat keras dan perangkat lunak terkait.Lainnya melibatkan ratusan orang menganalisis proses bisnis beberapa organisasi dan kemudianmengembangkan perangkat lunak baru dalam upaya kolaborasi dengan pengguna untuk memenuhikebutuhan bisnis. Bahkan untuk proyek hardware berorientasi kecil, yang terdiri dari beragam jenishardware bisa komputer pribadi, komputer mainframe, peralatan jaringan, kios, laptop, tablet, atausmartphone, dll.Karena keragaman proyek IT dan kebaruan lapangan, penting untuk mengembangkan dan mengikutipraktik terbaik dalam mengelola proyek-proyek yang bervariasi. Dengan cara itu, manajer proyek IT akangambaran awal secara umum dan memahami metode setiap proyek.

Fungsi kerja manajemen proyek
Manfaat manajemen proyek dilihat dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
· Planning to Do ( Perencanaan Selanjutnya). Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan ketergantungan dan pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan sumber daya, dan mengindentifikasi adanya select
· Pengendalian. Berfungsi memberikan dasar-dasar gambaran patokan dalam pengendalian proyek
· Lingkup kerja dan masalah yang dihadapi. Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi anatar pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan, supaya sukses dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Keahlian yang disarankan bagi manajer proyek
Seorang manajer proyek harus memiliki keterampilan yang luas hardskill maupun softskillnya keahlian yang disarankan yaitu :
·   Keterampilan berkomunikasi yang baik dan tegas
·  Keahlian dalam berorganisasi sehingga dapat membuat rencana dan menganalisis  masalah
·   Keterampilan team-building untuk memotivasi dan bekerja sama pada tim proyeknya
·   Keterampilan teknologi
·   Keterampilan penyesuaian diri yaitu fleksibel, kreatif, sabar serta pantang menyerah
·   Keterampilan kepemimpinan agar memberikan visi yang besar untuk tujuan proyek tersebut

Karakteristik dari manajer proyek yang efektif dan tidak efektif
Effective project manager:
·   Visioner
·   Kompeten
·   Motivator yang baik
·   Mendukung anggota tim
·   Membuat ide–ide baru

Ineffective project manager:
·   Minder
·   Motivator yang buruk
·   Tidak Kompeten
·   Komunikator yang buruk

M3.Group Proses manajemen Proyek

Pada Group Process Manajemen Proyek Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan Tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
a. Inisiasi Proyek
b. Kontrol Proyek
c. Perencanaan Proyek
d.Penutupan/akhir proyek
e.Eksekusi Proyek Dalam inisiasi proyek dilakukan sebuah pendefinisian proyek perencanaan.
 Mendefinisikan atau merinci suatu tujuan proyek tersebut, serta merencanakan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan, sesuai dengan.
batasan yang telah disepakati di dalam inisiasi proyek ialah sebagai berikut:
a. Eksekusi, Mengintregasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek.
b. Kontrol, Mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
c. Akhir, Melakukan formalisasi hasil proyek.

Hubungan antara Grup proses dan area Knowledg
  nowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.

Memilih Metodologi Manajemen Proyek
  Sebuah perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC).
   
  Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.
Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang “one size fits all.”
Kita dapat mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek.Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah artikel “Defining & Classifying Project Management Methodologies.” Berikut ini gambaran level dari klasifikasi metodologi manajemen proyek dari artikel tersebut.
  Ada baiknya perusahaan membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3 (Organization specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer proyek.
Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel “Methodology Per Project”. Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi.Lebih jauh lagi.Inisiasi merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan dengan benar.

  Manajemen Proyek terdiri dari beberapa proses, sbb:
• Executing
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
• Monitoring and Controlling
Adalah pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dgn rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
• Closing
Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita ada:
  Project Management Intranet Site
• Inisiasi Proyek.
merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk  direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
• Dokumen Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.

Rencana Proyek
Adalah sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.

Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek jugapenyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan, tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses.
Bagian-bagian Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu
   • Inisiasi Proyek
• Perencanaan Proyek
• Eksekusi Proyek
• Kontrol Proyek
• Penutupan/akhir proyek
   
Inisiasi Proyek
  Pada manajemen proyek, fase inisiasi merupakan batu pijakan penting untuk memulai sebuah proyek. Dalam fase inilah, tiga poin utama yaitu lingkup pekerjaan, harga dan jadwal ditentukan. Penentuannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan pemilik proyek dan penerima pekerjaan, atau hanya berdasarkan keputusan pemilik proyek. Di sini, keahlian negosiasi akan berperan banyak. Biasanya, dalam proyek yang melibatkan pihak pemerintahan, harga dan jadwal sudah ditentukan berdasarkan penetapan anggaran di tahun yang sedang berjalan. Oleh karena itu, penerima pekerjaan perlu bernegosiasi untuk masalah lingkup pekerjaan supaya tidak ada kerugian di kedua belah pihak.
   Perencanaan Proyek

Perencanaan adalah sebuah proses yang berulang-ulang : rencana akan ditinjau secara terus menerus sesuai dengan perkembangan proyek dan sesuai dengan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik dari anggota tim. Perencanaan memang merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tetapi harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Banyak proyek menjadi kacau dikarenakan tidak adanya perencanaan.
   
   Eksekusi Proyek

Sebuah rencana eksekusi suatu proyek sangat erat kaitannya dengan estimasi biaya, dimana keduanya saling bergantung dan tidak akan terpenuhi keduanya secara total jika satu diantara keduanya tidak terselesaikan. Biasanya manager suatu proyek tidak terikat secara langsung dalam sebuah jadwal yang kompleks dari sebuah proyek apalagi jika itu adalah sebuah proyek yang berskala besar. Tapi yang harus disadari seorang manajer proyek harus memastikan bahwa proyek harus berjalan apapun hambatan yang mungkin dihadapi.

Kontrol Proyek

Mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
   Akhir Proyek

Melakukan formalisasi hasil proyek, berupa produk, servis, ataupun hasil khusus dari proyek
• Project Integration Management Integrasi Manajemen Proyek adalah proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur berbagai proyek dikoordinasikan secara efektif. Integrasi manajemen adalah praktek membuat sesuatu di setiap bagian dari proyek ini adalah terkoordinasi.Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik.
• Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
• Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
• Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
• Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface• Management (identifikasi dan manajemen




Source : 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Kuantar Ke Gerbang

Interface dalam IMK